LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II G2 P1 A0 DI RS SARI MULIA BANJARMASIN NAMA : GUSTI KANZANIA FINANSI NIM : S.12.1019 AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga berkat karuniaNya Triple Eliminasi merupakan program yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menanggulangi penularan tiga infeksi menular: HIV ( Human Immunodeficiency Virus ), Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu hamil kepada anaknya. Setiap Ibu hamil wajib untuk melakukan pemeriksaan kehamilan/ANC dan melakukan pemeriksaan apakah Penularan penyakit raja singa atau sifilis dari jalur ibu ke anak menyumbang persentase yang cukup tinggi, yakni sebesar 69 hingga 80 persen. Umumnya, risiko yang akan terjadi pada bayi berupa risiko abortus alias keguguran, anak lahir mati, atau sifilis kongenital alias sifilis bawaan pada bayi baru lahir. Jawaban: c. Partus prematurus. 3. Yang bukan termasuk Penatalaksanaan terhadap klien yang menderita syphilis adalah…. a. Prinsip PI pada persalinan & penggunaan instrument. b. Lakukan konseling preventif. c. Pastikan pengobatan lengkap. ELIMINASI PENULARAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS, SIFILIS, DAN HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak dari ibu yang terinfeksi berdampak pada kesakitan, kecacatan, dan kematian dan Namun jika sifilis masih tidak terdiagnosis dan tidak diobati, infeksi akan berlanjut hingga menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Gejala sifilis tahap tersier. Sifilis tersier dapat terjadi setelah 3-15 tahun terinfeksi pertama kali. Pada tahap ini, dapat merusak jantung, otak, sistem saraf, dan organ tubuh lainnya. termasuk sistem peredaran darah, saraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang di kandungnya. Seorang ibu hamil yang positif sifilis dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayinya tersebut (Hawkes, et. al., 2011). 2.2. Cara Penularan Sifilis Cara penularan penyakit ini sangat bervarisi tergantung aktifitas penderitanya. Sifilis pada ibu hamil yang tidak diobati dapat menyebabkan keguguran, prematuritas, bayi berat lahir rendah, lahir mati, dan sifilis kongenital. Sifilis ini 50 % tanpa gejala. Manifestasi yang sering muncul adalah keratitis intersisial, limfadenopati, hepatosplenomegali, kerusakan tulang, anemia, gigi Hutchinson, dan neurosifilis. Sifilis Primer. Gejala muncul antara 10–90 hari setelah penderita terpapar bakteri penyebab sifilis. Awalnya, gejala yang muncul berupa luka kecil di kulit ( chancre) yang tidak terasa sakit. Luka ini timbul di lokasi masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya di sekitar kelamin. Pada pria, biasa ditemukan adanya luka pada penis dan skrotum. Komplikasi Terhadap Ibu. 1. Menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung. 2. Kehamilan dapat menimbulkan kelainan dan plasenta lebih besar, pucat, keabu abuan dan licin. 3. Kehamilan <16 minggu dapat menyebabkan kematian janin. 4. Kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran prematur dan menimbulkan cacat. Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak otak, jantung, dan organ lain. Pada ibu hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal, bahkan kematian pada bayi. Oleh karena itu, kondisi ini perlu didiagnosis dan diobati sedini mungkin. Sifilis merupakan salah satu IMS (infeksi menular seksual) yang menimbulkan kondisi cukup parah misalnya infeksi otak (neurosifilis), kecacatan tubuh (guma). Pada populasi ibu hamil yang terinfeksi sifilis, bila tidak diobati dengan adekuat, akan menyebabkan 67% kehamilan berakhir dengan abortus, lahir mati, atau infeksi neonatus (sifilis 5. Faktor Usia Ibu. Ini juga dapat menjadi hal yang menyebabkan keguguran. Penelitian mengatakan, risiko keguguran sebesar 12-15% terjadi pada usia 20 dan meningkat menjadi 25% pada usia 40 tahun. Pasalnya, seiring bertambah usia, insidensi terjadinya kelainan pada kromosom janin ikut meningkat. Kejadian dari anemia pada ibu hamil selain meningkatkan risiko kematian pada ibu juga dapat berdampak pada janin. Diantaranya yang sering dilaporkan adalah pada kasus anemia ibu hamil adalah kematian janin saat lahir, bayi lahir prematur, dan berat badan lahir rendah. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko yang berbahaya bagi janin. sedangkan dari 16.724 ibu hamil yang diperiksa sifilis pada bulan april-juni 2016, terdapat 2.705 kasus Sifilis pada ibu hamil (16,17%) dan yang diterapi sebanyak 837 (30,94%) (tahun 2016); sedangkan hepatitis yang banyak menginfeksi penduduk Indonesia adalah hepatitis B sebesar 21,8 % (7,1% sd 48,2%) (Riskesdas, 2013). gmy14.

contoh kasus sifilis pada ibu hamil