D. wah, betapa gagahnya sang monyet itu! Kunci Jawaban: A dan D. C. Alur. D. Cerita. Kunci Jawaban: A. 73. Walaupun Sang Kura-kura dan Elang jarang bertemu karena Sang Kura-kura lebih banyak menghabiskan waktu di semak-semak sedangkan Sang Elang lebih banyak terbang, namun, tidak menghalangi Sang Elang untuk selalu mengunjungi teman Alur ini seringkali mengikuti pola "mulai - tengah - akhir" yang jelas, dengan peristiwa yang terjadi secara berurutan dan logis. Dengan alur yang sederhana, anak-anak bisa dengan mudah mengikuti cerita dan memahami pesan serta pelajaran dalam dongeng. 4. Aspek Edukatif. Ciri-ciri dongeng yang penting adalah aspek edukatifnya. Sebenarnya Kura-kura masih takut dan bingung. Namun karena ia sudah sangat Iapar, ia pun memakan makanan itu. Tak Iama setelah itu, Monyet datang menghampiri. "Hai, Kura-kura. Tampaknya makananmu sangat banyak," ucap Monyet. "Memang benar pemburu sangat menyayangiku. Kini, aku tak perlu repot-repot Iagi mencari makanan ke hutan," balas mulai perlombaan. Monyet berada di atas pohon dan Kura-Kura di tanah. Monyet berkata, "Ayo kita mulai, Kura-Kura." Kura-Kura menjawab, "Baiklah." Monyet mulai meloncat ke atas pohon dan bergelantungan dari pohon yang satu ke pohon lainnya. Dan setiap kali Monyet sampai pada sisi bukit tempat pemberhentian, dia bertanya "Di Ia memiliki sifat yang jahat dan serakah. Meski sudah mendapat kebaikan, ia tetap meningingkan jantung monyet. 3. Latar. Cerita fabel Monyet dan Buaya yang serakah menggunakan beberapa latar tempat. Sebut saja sungai, bawah pohon beri, dan rumah Kroko. 4. Alur Cerita Fabel Monyet dan Buaya yang Serakah Kura-kura dan Monyet yang Rakus Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang. "Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang," ajak monyet. "Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri," jawab kura-kura. Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya. Sedangkan bola yang dipegangnya di ambil oleh kura-kura dan kancil. Sementara, kura-kura dan kancil tidak bisa menahan diri untuk tertawa melihat tubuh tupai dipenuhi dengan lumpur. Pesan moral: Dari cerita dongeng sebelum tidur ini kita dapat belajar bahwa janganlah menjadi anak yang sombong. Kita semua tentu memiliki kelebihan dan kekurangan 2. Perbedaan watak tokoh monyet dan kura-kura adalah…. A. Monyet sayang, kura-kura benci B. Monyet polos, kura-kura sayang C. Monyet benci, kura-kura licik D. Monyet licik, kura-kura polos. Jawaban: D Pembahasan: Kalimat yang menjadi kunci untuk menemukan perbedaan watak tokoh keduanya terdapat pada akhir kalimat kedua yang berbunyi, monyet Kata si kancil. Setelah uang dua ringgit itu diambil oleh si kancil, ia pun pulang ke rumah. Setelah itu si kancil tak terlihat lagi, si kura-kura tidak pernah lagi bertemu dengan si kancil. Ditunggu-tunggu sampai sudah waktunya satu bulan. Saat ia berhutang bulan Muharram, sampai sudah hari ini bulan Sapar. a. disebuah dan diAfrika. b. diperlakukan dan diAfrika. c. disisakan dan diperlakukan. d. disebuah dan diperlakukan . 8. "Kura-kura melukis pemandangan gunung." Kalimat pasif yang tepat dari pengubahan kalimat aktif tersebut adalah . . . . a. "Gunung itu terlukis oleh kura-kura." b. "Pemandangan gunung terlukis dengan kura-kura." Cerita Kedua Pung Darek-Darek Na Pung Kura-Kura atau persahabatan Monyet dan Kura-Kura yang masing-masing menanam pohon pisang. Namun si Monyet berhati jahat dan memperdaya si Kura-Kura. Untunglah kepiting memberi pelajaran sehingga si Monyet sadar akan perbuatannya. Cerita fabel ini menarik bagi anak-anak dan tentunya lucu. 4. Alur Cerita Keledai Berkulit Singa. Alur cerita dongeng binatang ini adalah maju alias progresif. Cerita bermula dari seekor keledai bernama Donki yang membuat kesal hewan-hewan di sekitarnya karena kerap berkata hal-hal bodoh. Tanpa sengaja, ia menemukan kulit singa yang mungkin saja dibuang oleh seorang pemburu. Cerita Kancil dan Kura-Kura memiliki alur yang maju. Cerita bermula dari kedua tokoh utama yang hendak pergi ke danau untuk menangkap ikan. Dalam perjalanan menuju ke danau, mereka bertemu dengan beberapa hewan lainnya. Film animasi ini terinspirasi dari cerita rakyat Bali yang berjudul "i bojog teken i kekua" yang merupakan tradisi lisan yang diwariskan secara turun temurun Hahaha," ucap kancil dengan rasa puas. "Tidak, aku belum lelah," jawab siput yang berada di depannya. Kancil pun terkejut dan merasa panik. Ia kembali berlari sekuat tenaga. Setelah beberapa saat, kancil bertanya lagi pada siput. Lagi-lagi, ia berharap siput tidak menjawabnya. "Sepertinya kamu akan kalah, siput," ucap kancil dengan wLdBk.

alur cerita monyet dan kura kura